blog pemula yang berisi konten ilmu pengetahuan, berita terhangat dan hobi..

Kamis, 10 Juni 2010

Empat Alasan Pria Menikah

Topik pernikahan bukan saja menjadi monopoli pembicaraan di antara wanita. Para pria juga memiliki pendapat sendiri mengenai ikatan pernikahan.
Saat menemukan tambatan hati atau 'the one', banyak yang memimpikan akan saling mencintai dan menjadi tua bersama selama sisa hidup mereka. Hal ini berlaku baik pada pria maupun wanita.
Seperti halnya wanita, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pria untuk memulai rumah tangga, bukan semata-mata karena alasan hati. Betty Confidential mengulas beberapa alasan tersebut, di antaranya:

- Jatuh cinta
Saat melihat atau berkenalan dengan wanita menarik hatinya, pria yang tak berpikir menikah dalam waktu dekat pun bisa berubah pikiran. Banyak pria yang mengakui langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat seorang wanita dan merasakan wanita tersebut orang yang tepat menjadi istrinya. Meski terlihat emosional dan impulsif, banyak pria yang merasa keluarganya langgeng dari hubungan ini.
- Menunggu saat tepat
Bagi pria tipe ini, mereka biasanya telah menemukan sesosok wanita yang akan mereka nikahi dan menghabiskan hidup bersama. Namun, pria ini lebih realistis dan memperhitungkan waktu yang tepat.
Selama berhubungan dengan calon istri, mereka akan mencari kapan waktu yang tepat menikah untuk menjamin kehidupan pernikahan. Mereka akan memutuskan menikah bila merasa cukup dalam hal kedudukan, karier dan finansial.
- Memiliki nilai dan rencana hidup sama
Pria akan memilih wanita yang memiliki nilai-nilai dalam kehidupan dan rencana masa depan yang mirip dengan dirinya. Sebuah komitmen tentang kehidupan bersama dalam keluarga dan memiliki tanggung jawab membuat para pria merasa lebih memiliki arti.
- 'Sudah waktunya'
Bagi pria jenis ini, menikah hanyalah bagian dari kehidupan yang harus dilalui dalam setiap fase kehidupannya. Bahkan, terkadang mereka sangat spontan saat memutuskan menikahi seorang wanita. Menurut pria ini, setelah sekolah, bekerja, menikah, memiliki keluarga dan anak-anak adalah bagian dari kehidupan normal yang seharusnya dijalani.

Senin, 07 Juni 2010

Roy Suryo Minta Pakar Tak Hakimi Luna Maya - Ariel

Kemunculan video hot yang pelakunya mirip artis Luna Maya dan pacarnya, Ariel di dunia maya menjadi buah bibir masyarakat. Memenuhi rasa penasaran kebenaran video tersebut, sejumlah media pun berusaha menanyakan keaslian sosok dalam video tersebut kepada pakar telematika, Roy Suryo.

Roy Suryo merupakan orang yang kerap dijadikan nara sumber berhubungan dengan teknologi, terutama video dan photografi. Namun kepada KapanLagi.com melalui pesan singkat, anggota DPR RI itu menolak memberikan komentar dengan sejumlah alasan.

Belakangan di beberapa infotainment, muncul pakar IT (Information technology) lain yang mengomentari video tersebut. Pendapat sang pakar ini menjadi berita yang meyakini bahwa pelaku di video hot tersebut adalah pasangan selebritis Ariel dan Luna Maya.

Pendapat pakar berkaca mata itu disambut 'sumbang' oleh Roy Suryo. Pasalnya, menurutnya belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa gambar tersebut asli Luna dan Ariel. Sehingga tidak bisa menghakimi keduanya.

"Saya masih di Amsterdam sampai dengan 13 Juni, seharusnya yang mengaku-ngaku pakar IT tidak sembarangan menjustifikasi video mirip LM - A, kecuali sudah ada bukti-bukti ilmiah metadatanya," ujar pakat yang kerap mengomentari foto dan video hot artis ini, melalui pesan singkat kepada KapanLagi.com, Minggu (6/6). (kpl/dis/dar)

Posisi Seks Menentukan Kelamin Bayi

JAKARTA, KOMPAS.com - Entah dengan alasan apa, ia menginginkan anak pertama laki-laki. Bagaimana caranya? Adakah teknik khusus, termasuk dalam hubungan intim, agar diperoleh anak laki-laki?

“Saya seorang pemuda berumur 26 tahun, TB/BB: 165 cm/69kg, berencana 2 tahun lagi menikah. Pertanyaan saya:
* Bagaimana caranya agar saya mendapatkan kemungkinan lebih besar anak laki-laki?
* Apa pengaturan waktu berhubungan dengan calon istri (maksudnya di pagi hari atau sore hari) itu menentukan jenis kelamin nantinya?
* Apakah siklus menstruasi calon istri saya menentukan untuk mendapatkan anak yang lebih dominan laki atau perempuan?
* Bagaimana cara menghitung untuk mendapatkan anak laki?”

R., Jakarta

Akibat Budaya
Bagi banyak orang di negara kita, keinginan mempunyai anak laki-laki masih sangat kuat. Tentu saja ini berkaitan erat dengan kondisi sosial budaya dan tradisi masyarakat yang masih bias gender, dengan menempatkan pria lebih daripada wanita dalam segala hal.

Di beberapa negara sedang berkembang lain dan juga negara terbelakang, keinginan seperti ini juga sangat kuat. Sebaliknya, di negara maju, keinginan mempunyai anak dengan jenis kelamin tertentu, khususnya laki-laki, tidak ada lagi. Bagi mereka, laki-laki dan wanita benar sama saja, bukan hanya slogan.

Mungkin karena keinginan mempunyai anak dengan jenis kelamin tertentu bukan hal penting bagi mereka di negara maju, tidak tampak perkembangan untuk mendapatkan cara baru dalam hal ini.

Pemisahan Spermatozoa
Sampai saat ini cara yang ada masih adalah cara yang sudah cukup lama didapat, yaitu memisahkan spermatozoa melalui suatu media khusus. Dengan pemisahan ini, didapatkan spermatozoa yang mengandung kromosom X atau Y, tergantung media apa yang digunakan.

Hasil pemisahan kemudian diinseminasikan ke dalam rahim untuk menghasilkan kehamilan dengan jenis kelamin tertentu. Walaupun hasilnya tidak dijamin seratus persen, cara ini memberikan harapan bagi mereka yang ingin merencanakan kehamilan dengan jenis kelamin tertentu.

Kalau Anda menginginkan anak dengan jenis kelamin laki-laki, cara yang cukup canggih di atas dapat dilakukan. Namun, kalau enggan menggunakan cara yang canggih itu, boleh gunakan cara yang sederhana. Tentu saja dengan tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan cara yang lebih canggih.

Saat Subur
Cara sederhana tersebut berdasarkan perbedaan biologis antara sel spermatozoa yang mengandung kromosom X dengan yang mengandung kromosom Y. Perbedaan antara kedua sel spermatozoa sebagai berikut.

Pertama, ukuran sel spermatozoa X lebih besar, sehingga geraknya lebih lambat, sedang spermatozoa Y bergerak lebih cepat karena ukurannya lebih kecil. Kedua, sel spermatozoa X lebih tahan terhadap zat yang bersifat asam, sedang spermatozoa Y lebih tahan terhadap zat yang bersifat basa.

Berdasarkan perbedaan biologis inilah kemudian dilakukan upaya sederhana untuk memisahkan kedua jenis spermatozoa dalam perencanaan jenis kelamin bayi.
Pertama, dengan mengatur waktu melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual yang dilakukan tepat pada saat subur memungkinkan spermatozoa Y mencapai sel telur lebih dulu, sehingga diharapkan menghasilkan bayi laki-laki. Kalau dilakukan sekitar dua hari sebelum atau sesudah saat subur, diharapkan menghasilkan bayi perempuan.

Kedua, dengan memanfaatkan zat yang bersifat asam atau basa. Bila menginginkan bayi laki-laki, lakukan bilasan pada vagina dengan bahan yang bersifat basa sebelum melakukan hubungan seksual. Sebaliknya, bila menginginkan bayi perempuan, lakukan bilasan dengan zat yang bersifat asam sebelum melakukan hubungan seksual.

Ketiga, dengan mengatur teknik melakukan hubungan seksual sehingga orgasme dapat diatur. Kalau menginginkan bayi laki-laki, pihak istri harus mencapai orgasme lebih dulu agar suasana di dalam vagina menjadi basa. Sebaliknya, bila menginginkan bayi perempuan, istri hendaknya mencapai orgasme kemudian agar suasana di dalam vagina tetap asam.

Tentu saja cara sederhana ini tidak dijamin memberikan hasil yang pasti. Bahkan, kegagalannya cukup tinggi karena bagi banyak orang tidak selalu mudah menentukan kapan saat subur yang tepat, dan bagaimana mengatur agar mencapai orgasme lebih dulu atau kemudian. @

Konsultasi dijawab Prof. DR. dr. Wimpie Pangkahila Sp.And