blog pemula yang berisi konten ilmu pengetahuan, berita terhangat dan hobi..

Jumat, 15 Mei 2009

Memahami Komunikasi Interpersonal Chapter 9 Buku Steven A Beebe

Hubungan Antar Personal sebagai Suatu Sistem dan Proses

Hubungan antar personal adalah sebuah transaksi, seperti komunikasi antar personal, ini menandakan bila setiap orang didalam suatu hubungan mempengaruhi orang lain, sebenarnya, suatu hubungan dipengaruhi dalam arti luas dari banyak faktor, yang bisa berarti yang terbaik untuk dapat mengerti dengan cara berpikir pada suatu sistem hubungan.

Sistem adalah rangkaian elemen yang saling berhubungan, sering dijelaskan sebagai suatu masukan atau proses dan pengeluaran. Hal yang paling mendasar dalam teori sistem adalah perubahan pengaruh di banyak elemen dan mempengaruhi elemen lainnya, suatu hubungan dapat dipikirkan sebagai jenis dari elemen. Contohnya jika perubahan terjadi pada sahabat kita baik dalam suasana hati maupun perilakunya dapat mempengaruhi suasana hati kita juga.

Salah satu kesulitan dalam menganalisis hubungan sebagai suatu sistem adalah memutuskan elemen apa yang ada dalam sistem tersebut, seperti apa saja batasannya. Adalah pekerjaan kita, hubungan kita dengan ayah, suasana hati pimpinan kita, atau komunikasi guru maupun elemen dalam hubungan dengan sahabat kita. Terkadang setiap elemen tersebut dapat mempengaruhi hubungan kita. Sebagai proses, suatu hubungan secara konstan dapat berubah secara perlahan dan dinamis, mereka selalu bergerak ke level baru dan diartikan ulang, mungkin perubahan tidak terjadi secara besar, tetapi kita tak perlu khawatir apakah kita menjadi bagian dari sistem atau tidak, banyak faktor yang mempengaruhi hubungan kita, termasuk hal-hal yang tidak kita sadari.

Terakhir, salah satu prinsip dari proses yang tidak dapat diubah, yaitu sekali sesuatu dilakukan, maka tidak dapat dihentikan.

Hubungan Lingkungan Dan Hubungan Pilihan

Hubungan antar personal adalah memulai suatu hubungan dengan orang lain, yang kita bawa dalam pikiran kita, namun beberapa orang tidak kita pikirkan. Hal tersebut terjadi karena sudah menjadi tujuan tertentu, bentuk keadaan hubungan terjadi bukan karena pilihan kita namun ruang lingkup kehidupan kita yang kita jalani. Kita bersikap dan bekomunikasi secara berbeda dalam dua jenis perilaku komunikasi antar personal dalam dua perbedaan hubungan dapat menjadi dramatis, jika kita bertidak bodoh dengan meremehkan teman, maka kemungkinan teman kita akan mengakhiri hubungan dengan kita. Namun jika kita melakukan hal yang sama pada keluarga kita, maka hal tersebut tidak akan terjadi.

Keintiman dan Daya Tarik dalam Hubungan

Satu hal yang paling signifikan dalam suatu hubungan adalah tingkat keakrabannya, keakraban sering diartiakan dengan aktivitas seksual, namun sebenarnya keintiman adalah:

Ø Perasaan dekat

Ø Berbagi pemikiran dan perasaan yang paling dalam

Ø Saling menghargai

Ø Percaya bahwa pasangan akan memberikan dukungan

Ø Meredakan emosi

Ø Dukungan yang tidak bersyarat

Ø Keterbukaan dan kejujuran

Ø Afeksi dan kehangatan

Pada akhirnya untuk membuat suatu hubungan menjadi lebih akrab tergantung pada kemampuan kita untuk dapat mewujudkannya terhadap orang lain, dimana itu berarti kita harus harus mampu untuk menjadi terbuka dan merasa diterima dan dicintai. Keintiman antar personal didefinisikan sebagai tingkat dimana tiap orang merasa diperkuat dan diterima oleh pasangannya dalam suatu hubungan.

Ketertarikan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Ketertarikan antar personal terjadi dalam tahap awal dari pembangunan hubungan sebagai awal daya tarik jangka pendek, dan tahap selanjutnya dari daya tarik jangka panjang . Kita dapat memahami perbedaan antara kita dan pasangan dengan melihat pada hubungan kita sendiri. Daya tarik awal jangka pendek adalah tingkat dimana kita mememiliki kesanggupan untuk mengembangkan hubungan antar personal. Sedangkan daya tarik jangka panjang adalah tipe yang memuat hubungan seperti hubungan kita dengan sahabat.

Berpikir tentang sahabat kita tentang bagaiman hubungan tersebut dimulai, mungkin ini terjadi karena adanya ketertarikan secara fisik, atau kita memperhatikan gurauan teman kita, sehingga menjadi hubungan yang interaktif.

Elemen Daya Tarik Antar Pribadi

Tujuh elemen yang dapat mempengaruhi perasaan kita dalam atraksi:

Ø Ketertarikan Fisik

Ø Kredibilitas, kemampuan dan karisma

Ø Kedekatan

Ø Persamaan

Ø Saling melengkapi

Ø Hubungan yang potensial

Ø Pertukaran hal yang disukai

Kekuasaan hubungan antar pribadi dalam hubungan

Kekuasaan hubungan antar pribadi adalah kemampuan dalam suatu hubungan antar pribadi untuk mempengaruhi orang lain dalam keinginan satu arah.

Prinsip-prinsip dalam Hubungan Antar Pribadi

Dalam setiap hubungan, orang tidak bisa di pungkiri mempunyai kekuasaan di atas kita, dan kita juga mempunyai kekuasaan atas mereka. Kebanyakan dari kita tidak suka berpikir bahwa orang lain itu mempunyai kekuasaan di atas kita, tetapi kekuasaan antar pribadi adalah unsur yang paling mendasar dari semua hubungan pribadi.

Ada 5 prinsip untuk mengatur kekuasaan secara efektif dalam interaksi sehari-hari dan dalam hubungan yang berkesinambungan, yaitu :

  1. Kekuasaan ada dalam semua interaksi dan semua hubungan

Pengaruhnya adalah menyangkut penjelasan kualitas komunikasi antar pribadi. Ketika kita berbicara, maka kita mencoba untuk mengunakan kekuasaan atas orang lain, tidak ada tujuan lain selain agar mereka mendengarkan kita. Jika kita pernah bertemu orang yang tidak mau mendengarkan, situasi ini dapat membuat kita frustasi sebab kita sedang mengunakan kekuasaan tetapi terjadi penolakan. Penolakan orang lain untuk mendengarkan adalah penggunakan kekusaan untuk melawan kita. Kebanyakan waktu interaksi kita mengalir dengan wajar dan dengan mudah peserta saling berbagi kekuasaan dan secara bergantian berbicara dan mendengarkan.

  1. Kekuasaan yang terutama berasal dari kemampuan perorangan untuk memenuhi kebutuhan orang lain di dalam hubungan ditentukan

Merupakan tingkat dimana seseorang dapat mencukupi kebutuhan orang lain dalam hubungan antar pribadi (untuk pemasukan, kontrol, dan kasih sayang ) atau kebutuhan lain ( untuk makanan, pakaian, keselamatan, sex, dan uang ). Dependent relationship adalah suatu hubungan dimana satu orang mempunyai kebutuhan lebih besar dari pada yang lain dalam memenuhi kebutuhannya.

  1. Kedua mitra dalam suatu hubungan yang berkelanjutan mempunyai beberapa derajat tingkat kekuasaan.

Dalam beberapa hubungan bisa tampak seolah-olah seseorang mempunyai semua kekuasaan dan mitranya mati kutu. Kita mungkin merasa ketidakseimbangan itu dalam hubunganmu dengan orang tuamu pada saat kita sedang tumbuh dewasa. Bagaimanapun anak-anak mempunyai kekuasaan dalam hubungan dengan orangtua mereka. Orang tua ingin cinta anak-anak mereka, mereka ingin melindungi anak-anak mereka, mereka ingin anak-anak mereka bahagia. Manakala dua individu memuasakan kebutuhan satu sama lain maka mereka menciptakan suatu hubungan interdependent yaitu dimana masing-masing orang mempunyai jumlah kekuasaan yang serupa di atas yang lainnya.

  1. Kekuasaan adalah tidak langsung

Karena perubahan kebutuhan kita, demikian pula dengan kekuasaan. Seperti saat kita sedang tumbuh dewasa, maka kita bergantung pada orang tua dan orang dewasa lain. Bagimanapun seperti pada saat kita tumbuh dewasa dan mengembangkan keterampilan, kita tidak lagi memerlukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan tertentu, dan begitupun kekusaan mereka berkurang. Perubahan ini selalu terjadi dan orang tua menyadari bahwa mereka tidak mempunyai derajat tingkat kendali atas anak-anak mereka seperti dulu. Circumstantialty kekuasaan adalah hubungan dapat mendorong kearah suatu yang sedang digunakan ketika kita bertemu dengan kebutuhan orang lain, hanya untuk mempunyai hubungan, dan membuang ketika kebutuhan itu tidak lagi ada.

  1. Hubungan pengembangan melibatkan suatu negosiasi dari masing-masing kekuasaan mitra.

Di dalam suatu hubungan antar pribadi yang berkembang , kita memutuskan siapa yang akan mempunyai kekuasaan diatas kita dan seperti apa kekuasaan yang mereka punyai.

Jenis hubungan kekuasaan

Ø Hubungan komplementer. Hubungan di mana kekuasaan dibagi tidak samarata, dimana satu orang yang mendominasi dan orang lain biasanya yang menyampaikan.Orang suka berbicara yang lain mendengarkan atau memimpin yang lain mengikutinya.

Ø Hubungan Symmetric. Hubungan di mana kedua-duanya adalah usaha mitra untuk mempunyai tingkatan kuasa yang sama. Didalam hubungan symmetric, kedua-duanya mitra bertindak di jalan serupa. Kadang-kadang kedua-duanya mitra ingin mendominasi, dan kadang-kadang kedua-duanya ingin bersikap tunduk.

Ø Hubungan Symmetric kompetitif. Hubungan di mana kedua-duanya mitra bersaingan untuk kekuasaan atau kendali atas orang lainnya.

Ø Hubungan Symmetric bersikap tunduk. Hubungan di mana mitra ingin mengambil kendali atau keputusan buatan.

Ø Hubungan paralel. Hubungan di mana pergeseran kekuasaan dan meneruskan antara mitra mitra, tergantung pada situasi

Jenis kekuasaan

Ø Kekuasaan legitimate adalah kekuasaan yang didasarkan pada rasa hormat untuk suatu posisi yang seseorang. Kekuasaan referent adalah kuasa yang datang dari daya tarik kita ke orang lain, atau karisma yang seseorang miliki.

Ø Kekuasaan expert/ kekuasaan ahli didasarkan pada pengetahuan seseorang dan pengalaman. Kita memberikan kekuasaan bagi mereka yang mengetahui lebih dari kita lakukan, atau mempunyai beberapa keahlian yang kita tidak memiliki.

Ø Kekuasaan reward / penghargaan didasarkan pada kemampuan orang lain untuk mencukupi kebutuhan mu. Ada penghargaan yang jelas / nyata, seperti uang dan hadiah, tetapi kebanyakan penghargaan merupakan hubungan antar pribadi yang terjadi secara alami

Ø Kekuasaan coercive / memaksa adalah kekuasaan yang melibatkan hukuman atau sanksi untuk mempengaruhi orang lain.

Negosiasi dalam Hubungan Antar Pribadi

Menilai Kebutuhan

Langkah pertama untuk bernegosiasi suatu keiseimbangan kekuasaan yang memuaskan akan mengidentifikasi kebutuhan kita dan mitra kita. Ingatlah bahwa kebutuhan dapat meliputi segalanya dari penghargaan keuangan ke konfirmasi tentang bagaimana konsep diri kita. Penilaian kita perlu meliputi keduanya, kebutuhan yang sedang dicukupi dan yang tidak puas.

Menilai Pemenuhan Kebutuhan dalam Hubungan

Menguji seberapa baik hubungan ditentukan oleh bagaimana kebutuhamu terpenuhi dan seberapa baik kamu memenuhi kebutuhan mitra hubunganmu. Derajat tingkat untuk orang lain mencukupi kebutuhan mu mencerminkan jumlah kuasa orang itu Semakin kebutuhan yang dijumpai oleh satu hubungan, semakin mungkin kamu akan menopang hubungan itu.

Mengidentifikasi Kebutuhan Dasar tegangan dan konflik

Menguji konflik dalam hubungan antar pribadi kita untuk isu kekuasaan belum terpecahkan. Sebagai contoh, di tahun pertama perkawinan, pasangan sering membantah tentang penyeimbangan keluarga dan pekerjaan, sekitar permasalahan keuangan , tentang frekwensi hubungan seksual dan tentang divisi tugas rumah tangga. Masalah ini melibatkan isu kekuasaan, kontrol, responbilitas dan pengambilan keputusan. Isu seperti itu juga ada dalam hubungan lain. Konflik dapat diakibatkan oleh ketidak seimbangan kekuasaan tidak dapat diterima, dari sejumlah kekuasaan sama ( dengan masing-masing mitra yang mencoba untuk mempengaruhi lainnya), atau sebagai suatu reaksi ke usaha untuk menggunakan kendali atau untuk mendominasi.

Mendiskusikan Isu Kekuasaan Secara langsung

Percakapan sehari-hari melibatkan bantuan dan pasangan menikah, pekerjaan ke arah persamaan tanggung-jawab tugas dan kekuasaan dan akhirnya mempengaruhi hubungan kepuasan mereka. Sederhananya, menunjukkan masalah ini boleh jadi cukup untuk memperbaiki situasi itu. Pada sisi lain kita mungkin harus mengadopsi suatu pengendalian konflik gaya yang lebih aktip. Sebagai contoh, menguraikan masalah kuasa tanpa evaluasi, menganbarkan perasaan mu tentang situasi kekuasaan , mengumpulkan informasi dari mitra mu yang aktif dan cara terbuka, dan mulai bekerja suatu pendekatan koperatif unutk kekuasaan negosiasi.

Hubungan dengan teman, kekasih dan keluarga

Dalam dimensi kekuatan dan kedekatan antar personal memberi dasar pemahaman hubungan antar pribadi, termasuk yang paling penting. Dalam hal ini hubungan dengan teman, dengan kekasih dan dengan keluarga atau pasangan. Ketiga kategori hubungan ini banyak mengandung kesamaan tetapi juga perbedaan. Tidak hanya perbedaan dalam hal kedekatan dan kekuatan,tetapi juga dalam hal kebutuhan untuk bertemu.

Pertemanan memberi kita dukungan yang bernilai. Dalam survey lebih dari 100.000 pria dan wanita, hasilnya wanita single menilai hubungan dengan teman dan kehidupan sosialnya adalah sumber kebahagiaan yang paling penting dalam hidup mereka. Sedangkan laki-laki yang masih single menilai teman adalah nomor dua setelah pekerjaan.

Umumnya, dalam dalam hubungan antar kekasih terdapat kedekatan dan kesatuan dengan derajat yang tinggi.sesuai dengan aktivitas seksual dan atau ketertarikan yang ada. Dalam sejarahnya, pernikahan adalah hubungan yang paling intim, yang sering kali ditunjukkan dalam bentuk keluarga. Saat ini, hubungan gay dan lesbian juga mencerminkan bentuk kedekatan hubungan romantic dengan relasi yang dinamis mirip dengan apa yang terjadi dalam hubungan heterosexual, termasuk dalam pernikahan dan pembesaran anak.

Keluarga melibatkan hubungan hubungan yang bervariasi. Antara istri dan suami, antara orang tua dan anak, antara saudara kandung (siblings), atau dengan keluarga (relatives) yang lain. Hubungan antar pasangan adalah yang utama(meskipun dapat berganti karena semata-mata (solely) berdasarkan keadaan), hubungan yang lain lebih bersifat pendukung seperti garis kecil dari garis yang utama (circumstantial). Hubungan dalam keluarga menyediakan pemeliharaan dan dukungan, mempengaruhi pengembangan konsep diri,memakan (exert) waktu seumur hidup dan mempunyai pengaruh lintas generasi, dan sebagian besar mnunjukkan hubungan yang kompleks. Dalam chapter ini anda akan membaca tentang tipe hubungan keluarga di chapter 12 anda akan membaca tentang komunikasi dalam keluarga pada umumnya.

Sahabat

Persahabatan adalah hubungan yang selalu eksis sepanjang waktu antara orang-orang yang saling berbagi pengalaman. Teman adalah seseorang yang kita sukai dan menyukai kita. Kita percaya dengan teman kita. Kita berbagi suka dan duka dengan mereka. Kita ingin bersama mereka dan kita menyediakan waktu untuk tujuan itu. Atau, seperti dalam penglihatan seorang filsuf, teman sejati adalah seseorang yang akan tetap berbicara pada anda meskipun dia tahu dia telah melewatkan acara televisi faforitnya.

- Pengungkapan Diri/merasa bebas untuk mengekspresikan informasi –informasi pribadi.

- Terbuka,Jujur,dan penuh dengan kesamaan.

- Kompak, dan penuh dengan kesamaan.

- Saling melengkapi dalam ego,dan mendukung konsep diri masing-masing

- Menerima individu seutuhnya

- Menghormati

- Perilaku saling menolong

- Bisa dipercaya

- Kritik positif

- Fokus dan mempunyai empati

Setiap dari kita mempunyai harapan tersendiri dalam sebuah pertemanan yang diantaranya termasuk yang ada dalam list di atas. Dan hal itu akan menjadi factor penentu pengambilan keputusan untuk menetapkan persahabatan. Seperti yang ditulis di awal, teman mencerminkan pilihan dalam hubungan. Pertemanan berkembang secara alami ke hubungan yang saling tergantung hal ini berbeda dalam hubungan antar personal yang lain, yang mana kita tidak punya batasan (constraints) untuk menjaga kita selalau bersama. Seperti pekerjaan, sekolah, atau keluarga meskipun demikian kita sering mempunyai teman dari hal tersebut. Seringkali kita membuat pertemanan sesuai dengan kemauan kita, meskipun kita sering membuat jenis pertemanan dengan orang yang berbeda umur dan latar belakang social.

Disamping membantu kita menikmati hidup yang sehat, teman membantu kita untuk menangani stress dan memperhatikan kebutuhan psikologi kita, dan bahkan membantu kita dalam mengembangkan kepribadian kita. Teman juga membantu kita dalam memperkuat keyakinan kita, Terutama selama waktu adanya perubahan dan krisis dalam hidup kita, seperti waktu masa remaja (adolescence) dan ketertekanan (retirement). Teman membantu kita dalam mengatasi ketidakpastian dan mempunyai pengaruh dalam hidup kita.

Persahabatan di setiap tingkat yang berbeda dalam hidup

Menetapkan kedekatan dengan orang lain membutuhkan waktu, jadi sebagian dari kita mempunyai jumlah hubungan kedekatan yang sedikit. Kita juga mempunyai perbedaan kebutuhan hubungan yang dekat di berbagai tingkatan dalam hidup kita. Peneliti hubungan W.J Dickens dan D Pearlman melihat perbedaan 4 tingkatan pertemanan dalam hidup kita. Masa Kecil, Remaja, Saat Dewasa, dan waktu Tua.

Persahabatan masa kecil

Sewaktu umur 2 tahun ketika kita mulai belajar berbicara kita secara bertahap mulai bermain bersama orang lain. Sewaktu kita masih belajar berjalan (toddlers) kita merasa teman sepermainan kita adalah seseorang yang dapat memenuhi keinginan kita. Pertemanan kita yang pertama selalu hanyalah pertemanan yang dangkal dan terpusat pada diri kita. Pertemanan masa kecil dapat dikategorikan dalam lima tahapan. Dari umur tiga ke tujuh, kita mempunyai teman yang sesaat dalam permainan, dari umur empat ke sembilan pertemanan kita melibatkan bantuan satu arah. Kita tetap melihat pertemanan dari sudut pandang kita. Sebagai Instrumen untuk memenuhi keubutuhan kita, daripada pandangan untuk memberi atau memberi dan menerima.

Tahapan ketiga, umur enam sampai duabelas, adalah saat yang fair / pertemanan seperti cuaca. Dalam tahapan ini terdapat perilaku memberi dan menerima dalam pertemanan. Tetapi timbal balik hanya terjadi ketika semua berjalan dengan baik. Pertemanan akan selesai jika masalah dan pertengkaran berkembang. Tahap ke empat umur Sembilan sampai lima belas dinamakan kedekatan yang timbal balik. Dengan kedekatan yang berkembang pertemanan menjadi saling memiliki. Tahapan terakhir dimulai dari umur 12 sampai masa dewasa menunjukkan kemadirian dalam pertemanan, Yang mana dalamnya ketergantungan dengan teman, mengijinkan kita untuk lebih dekat dan berbagi.

Pertemanan masa remaja, masa remaja yang dimulai dengan serangan masa puber sekitar umur dua belas tahun, kita beranjak dari hubungan dengan orang tua atau orang dewasa lainnya munuju keakraban yang kuat dengan dengan harapan kita. Selama remaja hubungan yang bersifat panutan dan penuh harapan adalah perilaku social yang paling penting mempengaruhi perilaku kita. Kita mengembangkan pertemanan geng/cliques dan membuat jaringan pertemanan. Selama remaja laki-laki terlihat mempunyai banyak teman, sedangkan wanita nampak untuk mengembangkan hubungan ke arah yang lebih akrab. Hubungan pertemanan selalu mencapai puncaknya ketika akhir masa remaja sebelum masa dewasa, sebelum kita memilih pasangan.

Pertemanan Masa Dewasa adalah hubungan yang paling bernilai. Cirinya, mereka memberikan dukungan emosional, partner untuk kegiatan, dan kesempatan untuk bersosialisasi. Teman wanita lebih disukai daripada teman pria untuk secara rutin berbagi komunikasi, dan dukungan. Pertemanan di masa dewasa dipengaruhi oleh pernikahan dan selalu menjadi nomer dua daripada hubungan pasangan. Pernikahan selalu mengurangi hubungan pertemanan antar jenis kelamin. Jadi sebagian besar pertemanan di masa dewasa adalah dengan orang yang satu jenis kelamin. Terkadang kita cukup beruntung mempunyai pertemanan yang special dengan seseorang menembus pergerakan kita di masa dewasa, pernikahan, dan pekerjaan baru.

Pertemanan di masa tua, meskipun orang yang sudah tua memiliki teman baru, mereka lebih menghargai teman lama. Ketika orang-orang punya lebih banyak waktu untuk bersosialisasi, pertemanan menjadi bertambah penting. Mereka membina pertemanan yang kecil tetapi bernilai tinggi.

Psikolog Howard Markman dan beberapa muridnya menemukan bahwa pengungkapan diri, yang mana salah satu bagian terpenting dalam pertemanan, tidak terlihat perubahan dalam kedalaman atau dalam jumlah sejak dewasa sampai berusia 91 tahun. Mereka juga melaporkan, ketika teman menjadi tua, mereka memberikan pengungkapan diri yang negative, kelihatannya saat kita berumur kita akan memberitahukan teman kita sesuatu hal yang kurang bagus dalam diri kita, dibanding informasi yang menunjukkan betapa bagusnya diri kita.

Persahabatan antar generasi, antar budaya, antar ras, dan antar jenis kelamin

Sebagian besar pertemana kita adalah dengan orang yang mempunyai banyak kemiripan dengan kita. Kesamaan membuat kemudahan dalam berkomunikasi dengan efektif dan mencapai pemahaman bersama. Semakin banyak perbedaan dengan orang lain, kesempatan terbaik adalah dengan menjaga hubungan. Meskipun dimikian, keduanya yaitu hubungan pertemanan dan percintaan juga berkembang diantara orang yang mempunyai perbedaan budaya, umur dan ras. Bagian keberhasilan dari hubungan ini tergantung pada apakah perbedaan lebih terlihat dangkal atau menjadi sangat dalam.

Ada sebuah studi yang membandingkan persahabatan antara teman yang seumuran dengan teman yang mempunyai perbedaan umur 10 tahun. Sampelnya melibatkan pasrtisipan yang range umurnya dari 18thn sampai 76 tahun. Yang dilihat adalah penghargaan,kepuasan,keakraban. Dan apakah akan dilanjutkan atau tidak ke depannya. Hubungan yang terjadi secara kebetulan antara orang yang seumuran dengan orang yang berbeda jauh umurnya secara kualitas tidak menampakkan perbedaan. Satu-satunya perbedaan dalam hubungan yang terjadi secara kebetulan ini adalah untuk hubungan dengan perbedaan umur tampak antara participant adanya hubungan yang saling menghormati lebih daripada dengan yang seumuran.

Umur adalah salah satu factor yang bisa mempengaruhi hubungan, Budaya, etnik, dan perbedaan ras juga turut berperan. Salah satu factor utama sebuah pertemanan adalah kualitas dan harapan yang berbeda dalam setiap kelompok. Dengan kata lain,kita mungkin akan melibatkan perilaku yang kita pikir sesuai dengan pertemanan kita dengan orang dari budaya yang berbeda. Kita akan merasa diserang jika teman kita melakukan pelanggaran berdasarkan nilai yang kita pahami.

Kekasih : Hubungan Percintaan

Romantic relationship berisi kebutuhan – kebutuhan yang khusus, itu yang membedakan dari persahabatan. Kunci lain perbedaan antara sahabat dan lovers terletak pada bagaimana mereka membicarakan hubungan mereka.

Zick Rubin, seorang pengacara dan psikolog sosial, berusaha untuk mengidentifikasi perbedaan antara cinta dan persahabatan dengan membuat dua skala—satu untuk mengukur cinta dan yang lainnya untuk mengukur kesukaan. Dia menemukan bahwa orang membedakan antara cinta dan kesukaan. Hubungan asmara lebih menggairahkan dan intim dibanding persahabatan, tapi yang menarik, orang menyukai kekasih mereka hanya sedikit lebih dibandingkan rasa suka mereka pada teman. Dan wanita membuat pembedaan yang lebih tegas antara mencintai dan menyukai dibanding pria.

Orientasi seksual adalah faktor lain bagaimana orang berpikir tentang hubungan romantis. Hubungan romantis dapat berlangsung antara pasangan yang berbeda jenis kelamin maupun pasangan sejenis. Hubungan romantis gay dan lesbian berbagi banyak kualitas yang sama seperti hubungan heteroseksual, meskipun pasangan homoseksual sering menghadapi tekanan sosial yang lebih, hukum yang membatasi, dan menyalahkan perilaku. Sebuah studi menemukan bahwa pasangan gay dan lesbian menunjukkan pola yang serupa dengan pasangan heteroseksual yang menikah dalam hal perubahan kepuasan setelah periode lima tahun keatas. Bagaimanapun, pasangan sejenis lebih sering mengakhiri hubungan mereka dalam masa lima tahun tersebut dibandingkan pasangan menikah yang berbeda jenis kelamin, mungkin karena kurangnya penerimaan sosial.

Triangular theory of love mengidentifikasi 3 dimensi yang dapat digunakan untuk menjelaskan variasi dalam hubungan percintaan:

  1. Intimacy. Meliputi kepercayaan, perhatian, kejujuran, dukungan, pengertian, dan keterbukaan.
  2. Commitment. Meliputi loyalitas, kesetiaan, mendahulukan yang lain terlebih dahulu, dan membutuhkan satu sama lain.
  3. Passion. Meliputi ketertarikan dan aktivitas seksual, dan rindu yang luar biasa. Passion (gairah) diidentifikasi sebagai dimensi yang terpenting untuk membangun hubungan yang romantis.

Dimensi-dimensi ini menyediakan cara berpikir yang berharga tentang bagaimana cinta menunjukkan kekuatannya dalam hubungan. Berdasarkan the triangular theory of love, keberadaan dan kekuatan dari masing-masing dimensi ini bervariasi dari hubungan satu ke yang lainnya, dengan tiap kombinasi yang mendefinisikan gaya bercinta.

Sosiolog John Alan Lee menciptakan skema yang hampir sama yang menjelaskan 6 tipe bercinta yang ditemukan dalam hubungan romantis maupun nonromantis:

  1. Eros

Merupakan cinta secara seksual yang berdasarkan pada pencarian kecantikan dan kesenangan. Kebutuhan fisik untuk seks menyatukan banyak pasangan. Kekasih yang erotis sangat membutuhkan keintiman seksual dan kegiatan seksual yang penuh gairah untuk memuaskan kebutuhan mereka. Daya tarik seksual membawa kebutuhan dan emosi khusus pada sebuah hubungan, yang terkadang tidak memperhatikan yang lainnya. Shakespeare menjelaskan fenomena ini ketika ia menulis, ”cinta itu buta, dan pecinta tak dapat melihat kebodohan kecil yang mereka lakukan.”

  1. Ludis

Menjelaskan cinta sebagai sebuah permainan, sesuatu untuk melewatkan waktu. Pecinta ludic tidak mencari hubungan jangka panjang, mereka lebih mencari kepuasan yang segera dan untuk memenangkan kasih sayang pasangannya. Tujuan mereka adalah untuk bercinta dan menyenangkan pasangannya dari pada untuk meraih kemenangan seksual. Permulaan hubungan kencan sering merupakan tipe ludic. Ludis berlangsung selama pasangan senang dan menemukan kepuasan hubungan yang saling menguntungkan.

  1. Storge

Adalah jenis cinta yang ditemukan dalam kebanyakan persahabatan dan dalam hubungan dengan saudara dan anggota keluarga lainnya. Perwujudan seksual bukanlah faktor dalam cinta jenis ini, meskipun daya tarik seksual mungkin ada. Hubungan storgic biasanya dibangun dalam periode yang lama, dan hubungan ini solid dan lebih tahan berubah dibanding cinta erotis. Kepercayaan, perhatian, dan perasaan kasih tinggi, keegoisan rendah.

  1. Mania

Hubungan yang berjalan secara liar antara ekstrim tinggi dan rendah. Pecinta maniac adalah seseorang yang dihantui oleh hubungan dengan orang lain. Masing-masing pecinta mungkin memiliki kebutuhan akan perhatian yang tidak pernah puas, sering dipenuhi oleh konsep diri yang redah.

  1. Pragma

Merupakan asal kata dari Pragmatik. Hubungan semacam ini berjalan karena kebutuhan pribadi pasangan, personalitas, latar belakang, yang disukai dan tidak disukai sesuai.

  1. Agape

Cinta yang didasarkan pada cinta spiritual yang baik, memberi tanpa mengharapkan kembali apapun. Cinta yang murni seperti ini mencirikan hubungan antara orang tua dan anak, atau hubungan antara pemimpin spiritual dan para pengikutnya.

Hubungan Keluarga

Kebanyakan dari kita akan menikah pada suatu titik dalam hidup dan akan menjadi orang tua. Kebanyakan dari kita akan memiliki hubungan dengan orang tua atau orang dewasa lainnya yang sangat mempengaruhi perkembangan kita sejak masa kanak-kanak. Dan banyak dari kita yang tumbuh paling tidak dengan seorang saudara yang lebih muda atau lebih tua. Hubungan-hubungan ini adalah yang paling biasa terdapat dalam hubungan keluarga. Satu ciri yang mungkin kita sadari mengenai keluarga kita adalah bagaimana mereka berubah dan melanjutkan untuk berubah. Hubungan kita dengan orang tua dan saudara kandung berbeda sekali dibandingkan ketika masa remaja awal. Hubungan dengan suami/istri juga akan berubah selama perjalanan pernikahan kita, seperti juga hubungan dengan anak-anak kita. Semua hubungan keluarga adalah penting bagi kita karena, mereka mempengaruhi konsep diri dan harga diri kita.

Suami dan Istri

Kebanyakan dari kita membuat komitmen menikah dengan sangat serius. Ketika dua orang memasuki pernikahan, mereka menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan peran dan pekerjaannya melalui percobaan hidup bersama. Sifat dasar hubungan mereka tergantung pada variasi faktor-faktor, seperti bagaimana mereka membagi kekuasaan dan membuat keputusan (simetris, komplementer, atau paralel) dan peran apa yang masing-masing mereka pikul. Meskipun ada berbagai perbedaan, pasangan dapat digolongkan menurut bagaimana pasangan tersebut berkomunikasi satu sama lain.

Peneliti Mary Anne Fitzpatrick telah mengidentifikasi 4 tipe pasangan menikah yang dia yakini dapat ditemukan pada masyarakat Amerika:

  1. Tradisional (traditional).

Pasangan tradisioanal saling ketergantungan, menunjukkan banyak berbagi dan persahabatan, mengikuti jadwal harian, tidak tegas, memiliki konflik, menekankan stabilitas diatas spontanitas, dan mengikuti kebiasaan tradisional komunitas (seperti istri mengambil nama akhir suami).

  1. Bebas (independent).

Pasangan bebas berbagi dan menunjukkan persahabatan tetapi mengijinkan space pribadi masing-masing, mereka yakin hubungan tidak harus membatasi kebebasan individual mereka. Mereka saling ketergantungan secara psikologis tapi memiliki waktu yang sulit untuk mencocokkan jadwal, dan juga terlibat dalam konflik.

  1. Terpisah (separate).

Pasangan terpisah memegang nilai-nilai yang berlawanan, disatu sisi, mereka mendukung pernikahan tradisional dan nilai-nilai keluarga. Disisi lain, mereka menitikberatkan individu melebihi pasangan. Mereka memiliki ketergantungan yang rendah dan menghindari konflik. Ini berarti bahwa dengan mempertahankan otonominya, mereka menunjukkan berbagi dan persahabatan yang kurang dibandingkan tipe pasangan lainnya, tapi mereka masih mencoba untuk menjaga jadwal harian.

  1. Campuran (mixed).

Pada tipe ini, suami dan istri memiliki pandangan yang berbeda terhadap peran mereka. Ada 6 kombinasi yang mungkin dari tiga tipe lainnya yang menyusun kategori campuran ini:

- Suami bebas dan istri tradisional

- Suami tradisional dan istri bebas

- Suami bebas dan istri terpisah

- Suami terpisah dan istri bebas

- Suami tradisional dan istri terpisah

Orangtua dan Anak-anak

Cara orang tua berinteraksi dengan kita berpengaruh pada perilaku dan sikap kita, walaupun pengaruhnya tidak selalu jelas terlihat. Suatu studi menemukan korelasi antara self-reports dari gaya komunikasi agresif ibu dan gaya komunikasi mereka dan yang dimiliki anak-anak mereka. Studi lainnya menemukan bahwa tujuh respon penilaian mirip dengan pandangan ibu mereka terhadap keterbukaan dalam berbagi pikiran dan perasaan dan pada pandangan ayah mereka terhadap konformitas dan otoritas. pandangan anak-anak pada keterbukaan sesuai dengan ayah mereka, sedangkan pandangan mereka pada konformitas sesuai dengan ibu mereka. Dampak yang pasti dari gaya komunikasi orang tua pada kita, dan dari kita pada anak-anak kita, jelas ada dampaknya. Banyak dari keterampilan komunikasi interpersonal dan prinsip-prinsip yang dilindungi diseluruh teks ini dapat diaplikasikan untuk meningkatkan interaksi dengan orang tua kita dan anak-anak kita sendiri, apakah kita menggunakan keterampilan mendengarkan yang baik, menyediakan respon yang menegaskan, mengelola konflik secara konstruktif, menjadi other-oriented, ataupun mengklarifikasi persepsi.

Saudara Kandung

Membuat generalisasi tentang komunikasi antar saudara kandung itu sulit, karena begitu banyak faktor yang mempengaruhi sifat dasar hubungan, khususnya jenis kelamin dan usi a dari saudara kandung. Seperti halnya hubungan dengan orang tua kita yang berubah sepanjang waktu, begitu juga hubungan dengan saudara kandung kita. Selama masa kanak-kanak, persaingan dengan saudara kandung sering terjadi seperti anak-anak bersaing untuk kasih sayang orang tua mereka. Persaingan ini dapat bertahan sepanjang masa persaudaraan. Persaingan saudara kandung hanya satu isu yang mengarahkan pada konflik diantara anak-anak di keluarga yang sama. Bagaimanapun, ada sisi positif bagi hubungan saudara kandung. Saudara kandung sering menyediakan kehangatan dan dukungan pada satu sama lain. Seringkali teman bermain pertama anak-anak adalah saudara laki-laki dan perempuan mereka. Anak-anak mendapatkan ketrampilan psikologis yang berharga melalui interaksi dengan saudara kandung yang diwujudkan dalam bagaimana mereka berinteraksi dengan teman-teman sepermainannya. Anak-anak tanpa saudara kandung mungkin bisa dikatakan tidak beruntung yang mana mereka kehilangan kesempatan untuk mempraktekkan dan membangun ketrampilan interpersonal tertentu. Bagaimana orangtua kita merespon konflik saudara kandung sepertinya juga mempengaruhi ketrampilan manajemen konflik kita seperti halnya hubungan kita dengan saudara kandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar