RESUME OBSERVASI PEMUKIMAN KUMUH
DI
CILOSARI
Oleh :
Andika Agung R. D2B005073
Edwina Ayu Dianingtyas D2C005154
Hana Pradipta K. D2C005166
Monica Jesselyn P. D2C005185
Rizal Agung Winarno D2B005119
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Komunikasi
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah sosiologi : Dra. Hesti Lestari, M.S
Dalam pengamatan perdana kami ini, tidak ada persiapan khusus. Bahkan tempat tujuan kami ditetapkan dalam satu hari saja, yaitu pemukiman yang bernama Cilosari. Perjalanan untuk mengamati pemukiman kumuh ini kami awali dari kampus Universitas Diponegoro. Dengan mengendarai sepeda motor, kami melewati jalan yang panjang sampai akhirnya kami tiba di pemukiman tersebut.
Pemukiman Cilosari ini berada di sekitar bantaran kali Banger. Kali ini sangat kotor, karena di setiap sudut banyak terdapat sampah, jentik-jentik nyamuk dan kotoran manusia sehingga mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Tidak heran memang, sebab di pinggiran kali tesebut terdapat tempat pembuangan segala macam sampah baik sampah organik maupun sampah non organik. Pemukiman Cilosari ini juga berada di sekitar rel kereta api, dimana di sepanjang rel juga terdapat sampah.
Dari hasil pengamatan kami, pemukiman penduduk disana benar-benar mengenaskan. Bayangkan saja bangunan rumah mereka terbuat dari kayu, triplek dan kardus yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk kotak-kotak kecil yang tidak layak disebut rumah melainkan lebih mirip gudang penyimpanan. Batas antara rumah yang satu dan rumah yang lainnya hanya dipisahkan oleh sebuah triplek. Tampak ada beberapa rumah yang sepertinya hampir ambruk karena atap dan kayu penyangga rumah mereka sudah lapuk dimakan rayap. Rumah-rumah mereka dipenuhi lalat hijau dan nyamuk yang membuat kami enggan untuk mendekat lebih jauh. Tak jauh dari
Seperti pada umumnya pemukiman kumuh, belum ada kesadaran penduduk untuk menjaga kebersihan. Sampah-sampah dan kotoran hewan maupun manusia dibiarkan saja tersebar di sepanjang jalan.
Kami mengamati, walaupun penduduk disana termasuk golongan menengah kebawah, tetapi terlihat kerjasama dan tenggang rasa yang erat serta kerukunan yang tejalin dengan baik.
Pengamatan kami hanya sekitar 3 jam saja. Ketika hari beranjak sore, kami pun bergegas pulang. Berakhirlah perjalanan kami mengamati pemukiman kumuh di desa Cilosari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar