blog pemula yang berisi konten ilmu pengetahuan, berita terhangat dan hobi..

Senin, 06 Juli 2009

obati luka dengan kopi

Selain murah dan mudah didapat, ternyata kopi aman dan efektif untuk
mengobati berbagai jenis luka.

SIAPA yang tak kenal kopi? Serbuk hitam beraroma khas ini sangat
digemari di Indonesia. Tapi tahukah kita kalau kopi tak hanya identik
dengan minuman yang begitu nikmat saat diseruput selagi hangat? Selain
sebagai pengusir kantuk yang membuat tubuh kembali terasa segar, kopi
ternyata mampu diandalkan untuk mengobati luka.

Dr. Hendro Sudjono Yuwono MD, Ph.D. sudah membuktikan khasiat kopi
tersebut. Ahli bedah pembuluh darah dari RS Hasan Sadikin, Bandung ini
sudah berkutat melakukan serangkaian penelitian terhadap kopi sejak
awal tahun 2004. Hasilnya? Kopi ternyata sangat efektif dan aman untuk
mengatasi berbagai jenis luka! Dari luka besut lantaran terjatuh, luka
tergores benda tajam, luka bakar, sampai luka "koreng" yang sudah
terinfeksi. Hebatnya lagi, semua usia dapat menggunakannya, termasuk
anak-anak.

Dalam penelitiannya, Hendro menemukan zat antibakteri dalam serbuk
kopi yang tergolong sangat kuat. Meski belum diketahui secara pasti
jenis kandungannya, namun zat ini terbukti sangat efektif membasmi
kuman Methicillin Resistant Starhylococcus Aureus (MRSA) yang sering
dijumpai pada luka bernanah.

Hendro menggunakan tikus dan marmot yang sengaja dilukai dengan cara
dibakar sedikit. Tikus diobati dengan kopi sementara marmot diobati
dengan obat medis untuk luka bakar. Ternyata tikus dapat sembuh dengan
baik tanpa ada perbedaan sedikitpun dengan marmot. "Tidak timbul
infeksi atau efek samping lainnya," papar Hendro yang mengaku tidak
berniat untuk mematenkan hasil temuannya ini.

Awal tahun 2005 Hendro yang menyelesaikan spesialisasi bedah pembuluh
darah tepi di Universitas Leiden dan pendidikan S3 ilmu bedah di
Universitas Amsterdam, Belanda menggunakan kopi untuk menyembuhkan
luka para pasiennya. Ada berbagai jenis luka yang ditangani, dari luka
besut/serut karena terjatuh hingga luka bakar dan luka bernanah.
Ternyata pengobatannya bisa berjalan efektif dan hasilnya bisa
disetarakan dengan hasil pengobatan yang sudah baku. "Sejauh ini saya
tidak melihat ada efek samping yang muncul dari pengobatan luka dengan
kopi," tukas dosen di FK Unpad ini.

CARA PAKAI

* Taburkan secara merata di atas luka. Cukup tipis saja, tidak perlu
terlalu tebal.
* Frekuensi bisa 3x sehari; pagi, siang, dan sore.
* Setelah ditaburi kopi, luka harus tetap kering dan sama sekali tak
boleh terkena air. Bila terkena air, luka jadi basah terus-menerus
sehingga pengobatan tak berjalan efektif. Jika ingin mandi atau
melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan air, tutuplah luka dengan
rapat.

KONTRAINDIKASI

Satu hal terpenting untuk diperhatikan, apakah anak alergi terhadap
kopi atau tidak. Alergi terhadap kopi bisa dilihat dari munculnya
warna kemerahan atau gatal-gatal di sekitar area luka. Bila demikian,
hentikan pemakaian karena sangat mungkin luka justru akan semakin
meluas dan dalam lantaran anak pasti tidak tahan untuk tidak
menggaruknya. Tapi kalau anak pernah minum kopi dan tidak ada efek
samping yang muncul, seperti mual, pusing atau gatal-gatal, bisa
dikatakan dia tidak alergi kopi.

PERIH ATAU TIDAK?

Berbeda dari obat merah yang bisa menimbulkan rasa perih saat
diteteskan atau salep yang memunculkan rasa dingin, kopi malah
memberikan rasa hangat.

PERLUKAH RESEP DOKTER?

Pemakaian kopi tak memerlukan resep dokter. Kopi bisa langsung
ditaburkan di atas luka. Hanya saja, kopinya haruslah kopi robusta
yang belum dicampur apa-apa. Kopi tak bermerek ini biasanya dijual di
pasar-pasar tradisional yang langsung digiling di tempat.. Sebetulnya
tuntutan keaslian ini tak lain karena, "Saya belum melakukan
penelitian terhadap kopi lain yang bermerek," kata Hendro. Jadi, bila
ingin menggunakan kopi bermerek, boleh-boleh saja namun ia tak
menjamin apakah penyembuhan lukanya efektif atau tidak.

BERAPA LAMA LUKA BISA SEMBUH?

Bila lukanya relatif kecil akibat tergores pisau, pengobatannya boleh
jadi hanya butuh waktu singkat. Setelah diobati mungkin saja lukanya
segera kering dan sembuh. Namun luka yang sama, bisa saja sembuh lebih
lama bila setelah diobati lukanya basah terkena air.

Waktu penyembuhan luka juga tergantung pada kondisi luka itu sendiri.
Kalau luas/lebar dan cukup dalam tentu butuh beberapa kali pengobatan.
Ini berarti bisa makan waktu berhari-hari. Untuk luka yang sudah
terinfeksi, pengobatannya tentu butuh waktu lebih lama, bisa
berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Pasalnya, butuh waktu khusus
untuk membasmi bakteri yang sudah bercokol di luka tadi. Luka yang
sudah terinfeksi ini ditandai sebagai luka yang bernanah, sudah lebih
luas dari luka awal, dan biasanya disertai adanya jaringan daging yang
membusuk. Yang juga makan waktu cukup lama adalah pengobatan luka pada
penderita diabetes melitus. Oleh karena itu, tetap barengi pengobatan
medis. Luka yang diderita para diabetesi, contohnya, baru akan efektif
kalau pengobatan diabetesnya berjalan terus.

Penulis : Irfan Hasuki
Source: Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar